Kamis, 05 Maret 2015

BGS TRANS BUS KEBANGGAAN WARGA BANYUMAS






"SENYUM ANDA ADALAH KEPUASAN KAMI"

Pak Darwoto, yang akrab di panggil Pak Woto kembali menyeruput kopi item yang mulai dingin itu. “Usaha itu haruslah pasrah. Tapi bukan sekedar pasrah, harus berusaha mati-matian menggapai apa yang diinginkan dulu. Baru kalo sudah berusaha, pasrahkan aja hasilnya sama yang diatas...” Lanjut Pak Woto dalam obrolan di suatu sore.
Ya, Pak Woto pemilik dari PO. BGS Trans mungkin tak akan mengira, hasilnya kerja keras dan kepasrahannya sama Tuhan telah mengantarkannya menjadi juragan bis dengan jumlah sekitar 20 bus yang semuanya bus besar dengan kebanyakan berbalut bodi Adiputro.
Pada awalnya, Pak Woto sama sekali tidak berpikir untuk menjadi seorang pengusaha bis. Dari kegagalannya menjadi Polisi membuat beliau merantau ke Ibu Kota. Sempat menjadi pegawai bank sebelum akhirnya PHK menyapa. Tapi kaca depan selalu lebih lebar daripada kaca spion. Masa depan harus diraih dan masa lalu hanyalah cerita masa lalu yang sesekali dilirik. Bagi Pak Woto, tak ada kata putus asa dan menyerah, beliau kemudian kembali bekerja menjadi sopir pribadi. Dan akhirnya, berbekal tabungan sekitar 40 juta, Pak Woto mengikuti lelang kendaraan truck. Meski harus menjual telepon genggam, televisi, dan peralatan rumah lainnya, Pak Woto berhasil membawa pulang 1 unit truck.

Inilah cikal bakal usaha bus BGS Trans. Keuletan dan ketekunan Pak Woto membuat armada trucknya bertambah menjadi 13 unit. Tak lama bergelut dengan usaha truck beliau mulai melirik bis ¾ . Pak Woto menjual beberapa truck-nya untuk membeli 2 unit bis ¾ Ac untuk pariwisata, tetapi tak begitu menguntungkan menurut beliau kemudian dijuallah 2 unit bis ¾ tersebut. Setelah itu digantikan oleh mobil Elf, beliau membeli 6 unit Elf sekaligus. Pada akhir tahun 2008, Pak Woto mulai melirik bis besar untuk mengembangkan usahanya. Beliau lalu menjual seluruh truck dan Elf untuk membeli 2 unit bis besar, dari semua kendaraan lawasnya hanya satu yang disisakan yaitu truck yang beliau dapatkan dari hasil lelang sekaligus cikal bakal usahanya. Sejarah memang harus dijaga, sebagai bekal dan pengingat hasil kerja kerasnya dalam menggapai masa depan.
Setelah menjalani usaha bis besar selama kurang lebih 3 bulan beliau merasa ada kepuasaan tersendiri. Usahanya semakin maju dan armadanya juga bertambah banyak. Dalam waktu 1 tahun, BGS Trans berhasil menambah armadanya hingga berjumlah 12 unit dan sampai tahun 2011 ini, garasinya di Lumbir semakin luas untuk menampung total 20 unit armadanya.Sekarang BGS Trans Menambah Bus dengan nama " SATRIA MUDA" diambil dari kota Purwokerto yang sering dijuluki Kota "SATRIA" dan "MUDA" yang Mengibaratkan Jiwa Muda Kota Puwokerto jadilah nama "SATRIA MUDA" .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar