"SENYUM
ANDA ADALAH KEPUASAN KAMI"
Pak Darwoto,
yang akrab di panggil Pak Woto kembali menyeruput kopi item yang mulai dingin
itu. “Usaha itu haruslah pasrah. Tapi bukan sekedar pasrah, harus berusaha
mati-matian menggapai apa yang diinginkan dulu. Baru kalo sudah berusaha,
pasrahkan aja hasilnya sama yang diatas...” Lanjut Pak Woto dalam obrolan di
suatu sore.
Ya, Pak Woto pemilik dari PO. BGS Trans
mungkin tak akan mengira, hasilnya kerja keras dan kepasrahannya sama Tuhan
telah mengantarkannya menjadi juragan bis dengan jumlah sekitar 20 bus yang
semuanya bus besar dengan kebanyakan berbalut bodi Adiputro.
Pada awalnya, Pak Woto sama sekali tidak
berpikir untuk menjadi seorang pengusaha bis. Dari kegagalannya menjadi Polisi
membuat beliau merantau ke Ibu Kota. Sempat menjadi pegawai bank sebelum
akhirnya PHK menyapa. Tapi kaca depan selalu lebih lebar daripada kaca spion.
Masa depan harus diraih dan masa lalu hanyalah cerita masa lalu yang sesekali
dilirik. Bagi Pak Woto, tak ada kata putus asa dan menyerah, beliau kemudian
kembali bekerja menjadi sopir pribadi. Dan akhirnya, berbekal tabungan sekitar
40 juta, Pak Woto mengikuti lelang kendaraan truck. Meski harus menjual telepon
genggam, televisi, dan peralatan rumah lainnya, Pak Woto berhasil membawa
pulang 1 unit truck.
Inilah cikal
bakal usaha bus BGS Trans. Keuletan dan ketekunan Pak Woto membuat armada
trucknya bertambah menjadi 13 unit. Tak lama bergelut dengan usaha truck beliau
mulai melirik bis ¾ . Pak Woto menjual beberapa truck-nya untuk membeli 2 unit
bis ¾ Ac untuk pariwisata, tetapi tak begitu menguntungkan menurut beliau
kemudian dijuallah 2 unit bis ¾ tersebut. Setelah itu digantikan oleh mobil
Elf, beliau membeli 6 unit Elf sekaligus. Pada akhir tahun 2008, Pak Woto mulai
melirik bis besar untuk mengembangkan usahanya. Beliau lalu menjual seluruh
truck dan Elf untuk membeli 2 unit bis besar, dari semua kendaraan lawasnya
hanya satu yang disisakan yaitu truck yang beliau dapatkan dari hasil lelang
sekaligus cikal bakal usahanya. Sejarah memang harus dijaga, sebagai bekal dan
pengingat hasil kerja kerasnya dalam menggapai masa depan.
Setelah menjalani usaha bis besar selama
kurang lebih 3 bulan beliau merasa ada kepuasaan tersendiri. Usahanya semakin
maju dan armadanya juga bertambah banyak. Dalam waktu 1 tahun, BGS Trans
berhasil menambah armadanya hingga berjumlah 12 unit dan sampai tahun 2011 ini,
garasinya di Lumbir semakin luas untuk menampung total 20 unit
armadanya.Sekarang BGS Trans Menambah Bus dengan nama " SATRIA MUDA"
diambil dari kota Purwokerto yang sering dijuluki Kota "SATRIA" dan
"MUDA" yang Mengibaratkan Jiwa Muda Kota Puwokerto jadilah nama
"SATRIA MUDA" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar